Fenomena mencampur premium dengan pertamax saat ini, bukalah hal baru. Sebagian masyarakat, banyak melakukan hal tersebut, guna menghemat biaya dan menjaga mesin, agar tidak cepat kotor. Namun, apakah hal tersebut berbahaya untuk mesin?
Menurut, Herman, seorang teknisi mesin di salah satu bengkel di Jakarta, mencampur
premium dan pertamax sebenarnya tidak terlalu berbahaya, apabila dilakukan tidak terlalu sering.
"Kalo sesekali sih, sebenarnya tidak terlalu bermasalah, karena perbedaan premium dengan pertamax kan di oktannya, di mana premium 88 dan pertamax itu 92," ungkap Herman pada VIVA.co.id, Selasa 3 Februari 2015.
Selain itu, pertamax sebenarnya lebih mempercepat pembakaran mesin. Jadi, apabila dicampur sesekali, itu tidak terlalu bermasalah. Namun, jangan terlalu sering.
Hal ini, karena beberapa zat aditif yang ada pada pertamax, seperti anti karat, akan sia-sia fungsinya jika dicampur dengan premium yang notabene masih mengandung timbal.
Artinya, pencampuran kedua jenis bahan bakar ini hanya akan menghasilkan nilai oktan yang sedikit lebih tinggi dari premium saja. Sedangkan harga lebih tinggi yang harus dibayar menjadi kurang bermanfaat.
Herman juga memberikan saran, untuk mesin mesin mobil dan motor saat ini memang akan lebih baik menggunakan pertamax dibandingkan premium.
"Untuk mesin, saat ini sih memang lebih baik pakai pertamax dibandingkan premium untuk sistem pembakaran pada mesin," tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa memang lebih baik pengendara menggunakan salah satunya saja, tanpa harus mencampur premium dan pertamax, karena itu akan membuat sistem kerja mesin lebih stabil.
No comments :
Post a Comment